Pengenalan Routing Jilid 1

Published 18 Mei 2013 by admin

Routing adalah proses penetuan arah yang terjadi pada router yang digunakan untuk meneruskan paket data ke jaringan tujuan.
Ada 3 jenis routing yang dikenal, yaitu:
1.     Static route – suatu metode routing yang dikonfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan pada router.
2.     Default route – Default route digunakan untuk arah paket dengan tujuan yang tidak ditujukan untuk tujuan manapun pada tabel routing.
3.     Dynamic route  – suatu medote routing yang melakukan penyesuaian secara otomatis untuk informasi perubahan topologi dan  traffic.
Pengenalan routing protocol
Routing protocol berbeda dengan routed protocol baik dalam fungsi maupun  tugasnya. Routing protocol memberikan satu router untuk berbagi informasi dengan router lain mengenai pemahaman jaringan seperti router yang terdekat.
·         Contoh routing protocol adalah:
·         Routing Information Protocol (RIP)
·         Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
·         Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
·         Open Shortest Path First (OSPF)
Routed protocol digunakan untuk traffic pemakai langsung. Routed protocol memberikan informasi yang cukup pada alamat lapisan network yang memberikan paket untuk diteruskan dari satu host ke host lain berdasarkan pada skema pengalamatan.
Contoh routed protocol adalah:
·         Internet Protocol (IP)
·         Internetwork Packet Exchange (IPX)
Tujuan dari routing protocol adalah untuk membangun dan memelihara table routing. Routing protocol mempelajari semua jalur yang tersedia, menempatkan jalur terbaik dalam table routing dan menghapus jalur ketika routing tidak lagi dipergunakan. Router menggunakan informasi dalam table routing untuk
meneruskan paket routed protocol.
Algoritma routing adalah pokok utama untuk dynamic routing. Bilamana topologi jaringan berubah oleh karena pertumbuhan, konfigurasi ulang, atau kegagalan, knowledgebase jaringan harus pula berubah. Knowledgebase jaringan harus mencerminkan suatu pandangan akurat topologi baru yang ada.
Mengidentifikasian kelas protocol routing
Kebanyakan routing algoritma dapat digolongkan ke dalam salah satu dari dua kategori :
·         distance vector
·         link-state
Pada lapisan Internet dari deret protokol TCP/IP, suatu router menggunakan IP routing protokol  untuk  menyelesaikan router  melalui implementasi  routing algoritma spesifik.
Contoh protocol IP routing meliputi:
·         RIP –  Distance vector protokol routing interior
·         IGRP – Cisco’s distance vector protokol routing interior
·         OSPF – Link-state protokol routing interior
Karakteristik Distance Vector Routing Protocol
1.  Menyalin routing table dari router tetangga.
2.  Update sering dilakukan.
3.  RIP (Routing Information Protocol) menggunakan hop count sebagai metric.
4.  Melihat jaringan dari pandangan router terdekat.
5.  melakukan convergence (pemusatan adalah ketika semua router dalam internetwork yang sama mempunyai informasi routing yang sama)  yang lambat.
6.  Mudah terkena routing loops
7.  Mudah dalam pengkonfigurasian dan management
8.  Penggunaan bandwidth yang besar.
9.  Mendukung variable-length subnet masking (VLSM)
Karakteristik Link-State Routing Protocol
1.  Menggunakan jalur yang terpendek.
2.  Update dilakukan apabila ada diberikan perintah.
3.  Melihat jaringan dari pandangan jaringan umum atau keseluruhan.
4.  Convergence atau pemusatan yang cepat dilakukan.
5.  Tidak terkena routing loop.
Routing Information Protocol (RIP)
Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
•       Routing protokol distance vector. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ),
•       Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
•       Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang, sehingga RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking,
•       Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah:
•       Identifikasi tujuan baru,
•       Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
•       Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
•       Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
•       Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
•       Bandwidth
•       Delay
•       Load
•       Reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
a.      Protokol Routing Distance Vector,
b.      Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
c.      Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi : ” Kalau hendak pergi ke AS nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya” . Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.
OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open Shortest Path First. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:
a.     Protokol routing link-state.
b.    Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
c.     Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
d.    Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
e.     OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.
f.     OSPF lebih effisien daripada RIP.
g.    Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).
h.     Menggunakan protokol broadcast.

2 comments on “Pengenalan Routing Jilid 1

  • Tinggalkan komentar